The Expressionless (Tanpa Ekspresi)

The Expressionless (Tanpa Ekspresi)

*reuploaded on 28 February 2019





Pada bulan Juni 1972, seorang Wanita muncul di Cedar Senai Hospital dengan mengenakan gaun putih berlumuran darah. Hal tersebut tak terlalu mengejutkan, karena orang-orang sering mengalami kecelakan dan datang ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis. Tapi ada dua hal yang menyebabkan orang-orang yang melihatnya muntah dan melarikan diri ketakutan.

Yang pertama, adalah bahwa dia tidak benar-benar seperti manusia. Dia menyerupai sesuatu yang dekat dengan manekin, tetapi mempunyai ketangkasan dan fluiditas lebih dari manusia normal. Yang kedua, wajahnya yang sempurna bagaikan sebuah manekin tanpa alis dan dioleskan dengan make-up. Itulah alasan orang lain yang muntah atau melarikan diri karena ketakutan.
Ada anak kucing terjepit di rahangnya sehingga wajar giginya tidak terlihat, dan darah segar masih mengalir di atas gaunnya, lalu jatuh ke lantai. Dia kemudian menarik anak kucing keluar dari mulutnya, melemparnya ke samping dan kucing itu terjatuh.

Sejak dia melangkah melalui pintu masuk, ketika ia dibawa ke sebuah kamar rumah sakit dan dibersihkan sebelum disiapkan obat penenang, dia benar-benar tenang, tanpa ekspresi dan tak bergerak. Para dokter pikir lebih baik untuk menahan dia sampai pihak berwenang tiba, dan dia tidak protes. Mereka tidak mampu mendapatkan respon apapun darinya, dan anggota staf yang merasa tidak nyaman melihat nya, pergi keluar meninggalkan ruangan.
Tapi kedua staf mencoba untuk tenang, ketika dia berjuang bangun kembali dengan gaya yang ekstrim. Dua anggota staf harus terus menahan tubuhnya ke bawah saat tubuhnya bangkit di tempat tidur dengan ekspresi sama kosong.
Dia berbalik, memperlihatkan mata emosi ke arah dokter laki-laki, dan melakukan sesuatu yang tidak biasa. Dia tersenyum.

Saat dia melakukannya, dokter perempuan menjerit dan pergi keluar karena shock. Dalam mulut wanita itu tidak ada gigi manusia seperti umum nya, gigi itu begitu panjang seperti sepatu berduri.
Dokter laki-laki balas menatapnya, sejenak sebelum bertanya, “Shit.. Kau ini apa?”
Dia meretakkan lehernya lalu turun ke bahunya untuk mengamati sang dokter, masih dengan tersenyum.
Ada jeda panjang, para petugas keamanan telah disiagakan karena terdengar mereka turun di lorong-lorong. Saat dia mendengar para petugas keamanan telah datang mendekat, dia melesat ke depan, menenggelamkan gigi depan ke tenggorokan sang dokter, merobek daging nya dan membiarkan sang dokter jatuh ke lantai, terengah-engah lalu tersedak darahnya sendiri.
Makhluk itu berdiri, dan bersandar di atasnya. Dengan wajah yang tampak seolah kehidupan memudar dari matanya. Dia mendekat dan berbisik di telinga sang dokter.

“Aku… adalah.. Tuhan.”

Mata dokter dipenuhi dengan ketakutan saat dia melihat makhluk itu dengan tenang berjalan pergi untuk menyambut para petugas keamanan. Pandangan terakhir yang pernah dia saksikan adalah perayaan darah pada mereka satu persatu.

Dokter perempuan yang selamat dari insiden tersebut menamai dia, “The Expressionless” atau "Tanpa Ekspresi"


~Admin AN
Powered by Blogger.